Liputan6.com, Tokyo Sebelum perkembangan musik mancanegara semakin marak seperti hari ini, lagu-lagu milik musisi serta penyanyi luar negeri (termasuk Jepang) yang tiba ke telinga pendengar musik Indonesia masih sangat selektif.
Seiring berkembangnya teknologi, kini masyarakat Indonesia bisa mendengar hampir semua lagu milik musisi mancanegara manapun, tak terkecuali hasil karya para musisi Jepang yang sempat dianggap barang langka.
lagu lagu slow rock indonesia 90an.rar
DOWNLOAD: https://ssurll.com/2vAlE1
Menengok kembali lebih dari satu dekade lalu, ada beberapa lagu Jepang yang sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia. Berbeda dengan lagu-lagu tema anime yang diterjemahkan, lagu-lagu ini membuat para pendengar ingin menyanyikannya meski masih dalam bahasa Jepang.
Sinkronisasi antara lirik, notasi, dan iringan musik yang mudah dinikmati, kemungkinan besar menjadi alasan lagu-lagunya bisa disukai. Beberapa juga sempat dikenal karena bertindak sebagai lagu tema anime dan serial drama.
Meskipun begitu, ada juga lagu-lagu populer yang tiba di tanah air melalui sebuah album yang dijual di toko kaset dan CD. Seringnya frekuensi pemutaran di televisi dan radio pun turut mendukung lagunya menjadi hits besar.
Hebatnya lagi, lagu ini muncul bersama album debut sang penyanyi yang juga berjudul First Love. Jika lupa dengan lirik reffrainnya, begini potongannya: "You are always gonna be my love, itsuka dareka to mata koi ni ochitemo, I'll remember to love, you taught me how."
Do As Infinity memang harus diakui sukses menciptakan reffrain lagu sangat kuat di lagu ini. Mari kita mengingat lagi lirik reffrain bagian pertama: "Bokutachi wa ikiru hodo ni, nakushiteku sukoshi zutsu, itsuwari ya uso wo matoi, tachisukumu koe mo naku."
Nama Asian Kung-Fu Generation memang sangat terkenal di kalangan fans musik rock Jepang. Salah satu anime populer pun mereka isi lagu temanya. Ya, band tersebut sukses mengisi soundtrack anime Naruto berkat tembang Haruka Kanata.
Kekuatan lagu ini bukan cuma di lirik refrainnya yang berbunyi, "Iki isoide, shiboritotte motsureru ashi dakedo mae yori zutto sou tokue, ubaitotte tsukandatte, kimi ja nai nara imi was naniosa dakara motto motto Haruka Kanata."
Namun, Haruka Kanata juga memiliki komposisi musik yang sangat kencang. Intronya saja dihiasi oleh raungan gitar yang sulit dilupakan. Faktor kepopuleran anime Naruto yang pernah tayang di tanah air, serta komposisi musiknya, otomatis menjadi kombinasi ampuh bagi lagunya untuk bisa menancap ke telinga pendengar musik di Indonesia.
Terkenal berkat perannya sebagai lagu pembuka anime Rurouni Kenshin alias Samurai X yang pernah mengudara di SCTV, Sobakasu berhasil memikat para pecinta musik di Indonesia berkat komposisi musik dan suara penyanyinya yang unik.
Bagi yang awam dengan Judy and Mary selaku band yang mempopulerkan lagu ini, tentunya akan menyangka kalau Sobakasu dinyanyikan oleh anak-anak. Namun begitu diteliti, ternyata vokalisnya yang notabene seorang wanita, sudah berusia sekitar 23-24 tahun saat menyanyikannya.
Ingin nostalgia dengan masa-masa keemasan Samurai X di Indonesia sekaligus mengenang Judy and Mary yang sudah bubar? Mari kita ingat kembali sepenggal reffrain lagu ini, "Omoide wa itsumo kirei dakedo, Sore dake ja onaka ga suku wa, Hontou wa setsunai yoru na no ni, Doushite kashira? Ano hito no egao mo omoidasenai no."
Di situ, kita melihat gaya unik para personelnya, yang salah satunya adalah Hyde Vamps, dengan mengenakan kemeja putih. Keempat personelnya tampak menikmati alunan lagu sambil memainkan instrumennya masing-masing, hingga mereka menari di akhir video.
Tentunya tak cuma videoklip yang menjadikan lagu ini disukai pendengar musik di Indonesia. Lirik reffrainnya pun sangat, sangat mudah diingat. "Causes stain, stay away, Causes stain, stay away, ooh," begitulah, mudah kan?
Namun begitu serial drama bertajuk Kamisama, mou Sukoshi dake diputar di Indosiar, lagu bertajuk I For You yang menjadi soundtrack pun otomatis diputar. Alhasil, lagu ciptaan band rock legendaris ini pun langsung mendapat tempat di hati.
Lupa dengan lirik reffrain yang nada lagunya menyayat hati itu? Mari kita ingat kembali: "Kokoro kara kimi ni tsutaetai, kizutsukisugi dakedo mada ma ni au yo, kokoro kara kimi wo aishiteru, kimi ni furu itami wo nugutteagetai subete I for You."
Lagu Mirai e yang diciptakan duet wanita Kiroro ini, tentu tak bisa luput dari ingatan siapapun yang telah mendengarnya. Liriknya yang memiliki arti penyesalan seorang anak yang menyia-nyiakan kasih sayang ibunya, kerap membuat lagu berirama sedih ini dijadikan sebagai lagu pengiring perpisahan.
Intro lagunya yang juga menjadi reffrain pun gampang diingat: "Hora ashimoto wo mite goran, Kore ga anata no ayumu michi, Hora mae wo mite goran, Are ga anata no mirai." Maka tak salah jika pendengar musik di Indonesia sangat mengenal lagu satu ini.
Satu judul lagu Jepang yang rasanya sulit dilupakan adalah Forever milik aktor Takashi Sorimachi. Suaranya yang berat dan musiknya yang lembut, menggambarkan suasana pantai layaknya serial drama Beach Boys yang soundtracknya diisi lagu ini.
Ketika drama Beach Boys yang juga dibintangi Sorimachi tayang di Indosiar, otomatis Forever menjadi salah satu lagu yang membuat beberapa pemirsa mendendangkannya. Coba kita ingat liriknya di bagian reffrain: "Kawarazu ni nagarete yuku toki wa tomerarenai (no, you can't stop time), kore kara no michi de nani ga attemo ima wo wasurenai sa (forever your friend)." (Rul/Ade)
Oke mungkin sekian dahulu artikel mengenai daftar lagu Indonesia hits tahun 2000an ini, Jika ada tambahan bisa kamu komentar saja nanti akan saya tambahkan ke postingan, Lalu apakah setuju kalau saya juga buatkan post tentang lirik dari setiap lagunya? Komentar dibawah juga ya ? Terakhir kata maaf jika ada kesalahan penulisan, Apabila bermanfaat bisa kamu bagikan ke sosial media ya, Akhir kata terima kasih sudah berkunjung. 2ff7e9595c
Comments